Jakarta – Solusi keamanan siber tidak hanya dibutuhkan oleh sektor bisnis besar hingga pemerintahan, tetapi sejumlah usaha kecil dan menengah (UKM) pun juga wajib melek keamanan siber.
Toh banyak pelaku serangan siber juga menargetkan sejumlah pelaku bisnis UKM. Menjawab hal tersebut, CrowdStrike meluncurkan layanan solusi bernama CrowdStrike Falcon Go.
Falcon Go adalah solusi keamanan siber dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan usaha kecil dan menengah (UKM).
Cukup dengan beberapa klik, pemilik UKM dapat dengan mudah menerapkan perlindungan canggih nan efektif melawan ransomware dan serangan siber lainnya, melebihi kemampuan antivirus tradisional.
Daniel Bernard, Chief Business Officer CrowdStrike menjelaskan, Falcon Go sudah didukung oleh platform AI-native Falcon dari CrowdStrike.
CrowdStrike mengklaim, Falcon Go telah membuktikan keunggulannya dalam pencegahan ransomware dengan skor sempurna 100 persen dalam pengujian SE Labs.
Daniel menekankan pentingnya keamanan siber bagi UKM, mengatakan, “Serangan siber dan ransomware seharusnya tidak termasuk dalam daftar perlu dikhawatirkan oleh UKM.”
Dia menambahkan, produk antivirus konvensional sering kali gagal melindungi UKM, meninggalkan mereka rentan terhadap gangguan bisnis, tuntutan hukum, dan kerugian finansial.
Falcon Go menjanjikan perubahan dalam industri dengan menyediakan perlindungan didukung oleh teknologi AI, pengalaman pengguna ramah, dan hasil nyata dibutuhkan oleh setiap bisnis.
Solusi ini dirancang untuk memastikan investasi dalam keamanan siber tidak sia-sia, memungkinkan UKM untuk tetap fokus pada pertumbuhan bisnis tanpa khawatir akan serangan siber.
Josh Jones, Head of Corporate Development di Vanta, juga menyoroti pentingnya keamanan dan kepatuhan bagi UKM, mengatakan, “Usaha kecil dan menengah saat ini perlu memikirkan aspek kepatuhan dan keamanan sejak hari pertama berbisnis.”
Dia mengungkapkan, Vanta menyediakan keamanan dan kepatuhan otomatis untuk organisasi segala ukuran, berbagi visi dengan CrowdStrike untuk memberdayakan UKM melawan ancaman siber semakin kompleks.
Dengan Falcon Go, UKM dapat menikmati perlindungan keamanan siber AI-native mudah diterapkan, memverifikasi perlindungan secara instan, dan menghentikan pencurian data.
Ini memberikan ketenangan pikiran bagi pemilik bisnis untuk berkonsentrasi pada apa yang paling penting: pertumbuhan bisnis UKM mereka.
Data breach atau kebocoran data merupakan masalah yang kerapkali ramai dikabarkan terjadi di Indonesia, termasuk pada sektor perbankan. Pada sektor ini, kebocoran data dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi nasabah dan bank itu sendiri.
Deputy Director, Digitalization, Financial Centre and Banking Transformation Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Zulkifli Salim menyampaikan, data breaching menjadi salah satu permasalahan utama perbankan di era digitalisasi.
“Kita itu punya prestasi yang tidak menggembirakan, salah satu negara yang mengalami kasus data breaching terbanyak,” katanya saat menjadi pembicara di acara World Cloud Show 2023 di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Maka dari itu, permasalahan mengenai keamanan ruang siber merupakan salah satu fokus dari badan regulator perbankan seperti OJK saat ini.
Zulkifli juga mengungkap, meskipun banyak dari serangan siber menargetkan lembaga pemerintahan, nyatanya bagian keuangan menjadi salah satu bagian yang paling merugi dari serangan ransomware.
Menanggapi hal ini, OJK telah berupaya dengan mengusung roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia yang menjadi panduan dunia perbankan Indonesia selama 5 tahun sekali.